Beranda | Artikel
Shalat Membawa kepada Semua Kebaikan
1 hari lalu

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Shalat Membawa kepada Semua Kebaikan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 16 Al-Muharram 1446 H / 22 Juli 2024 M.

Kajian Tentang Shalat Membawa kepada Semua Kebaikan

Pelajaran keempat dari membaca kisah Nabi Syuaib ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah, barang siapa yang shalatnya bagus, maka kehidupannya di dunia dan di akhirat menjadi bagus. Jadi, kalau ingin kehidupan di dunia dan akhirat baik, perhatikan shalat. Ini sangat bermanfaat kalau diperhatikan, dicatat, dimasukkan ke hati, kemudian diamalkan.

Shalat semuanya baik. Sudah dibahas (pada kajian sebelumnya) di antara keutamaan shalat, yaitu mendorong orang yang melakukannya kepada semua kebaikan. Kemudian, shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, mensucikan dari akhlak yang tercela dan sifat-sifat yang buruk, begitu juga shalat bisa mensucikan dari dosa dan maksiat.

Sampai Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Apa pendapat kalian kalau ada sungai di depan pintu salah satu rumah kalian, kemudian dia mandi setiap hari dari sungai itu? Apakah akan ada sisa dari kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan ada kotoran pada badannya.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا

“Demikianlah seperti shalat lima waktu, dengan shalat lima waktu itu bisa menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, kita yang butuh shalat dan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dengan shalat lima waktu Allah hapuskan dosa.

Dalam hadits yang lain, Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي، أُتِيَ بِذُنُوبِهِ كُلِّهَا، فَوُضِعَتْ عَلَى رَأْسِهِ، أَوْ عَاتِقِهِ، فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ، تَسَاقَطَتْ عَنْهُ

“Apabila seseorang shalat, didatangkan semua dosa kemudian semua dosa itu diletakkan di atas kepalanya dan di atas dua pundaknya. Setiap kali hamba itu rukuk atau sujud, maka berguguranlah dosa-dosa itu.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Jadi, diumpamakan sampai sedemikian rupa oleh Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ini keutamaan shalat yang luar biasa.

Shalat yang membawa kepada semua kebaikan itu bukan asal shalat. Shalat yang mencegah orang dari semua keburukan bukan asal shalat. Shalat yang bagaimana? Disebutkan di sini, ada lima hal.

Yang pertama, shalat yang ikhlas, betul-betul shalat karena Allah, bukan ingin dipuji, bukan ingin dilihat, bukan ingin didengar oleh orang bahwa dia shalat, ahli shalat, dan rajin shalat. Tidak, tapi betul-betul karena Allah. Tidak ada ingin dipuji, berdirinya panjang, bacaannya bagus, rukuknya panjang, sujudnya panjang.

Yang kedua, shalat yang dilakukan dengan dasar wudhu yang shahih, wudhu yang dicontohkan oleh Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Yang Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang berwudhu dengan seperti wudhuku ini…” dan Rasul kita juga Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak ada wudhu.”

Lihat: Penjelasan Hadits Tentang Berwudhu

Yang ketiga, shalat seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Nah, bagaimana caranya Nabi shalat, dari takbirnya sampai salamnya?

Oleh karena itu, bacalah buku-buku para ulama seperti Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullahu Ta’ala yang punya kitab bagus, “Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” Ini tata cara shalatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari takbir sampai salam, seakan-akan kau lihat. Semua ada dalilnya, semua ada contohnya dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bagaimana takbir, bagaimana berdiri, apa yang dibaca, sedekapnya bagaimana, rukuknya bagaimana, i’tidal bagaimana, sujud bagaimana, sampai salam. Tidak asal-asalan, dan itu bisa dicek, semuanya berdasar di kitab-kitab hadits dari para ulama, tidak sembarangan.

Yang keempat, shalat yang dilakukan pada waktunya secara berjamaah di masjid. Ini untuk laki-laki.

Lihat: Hukum shalat berjamaah

Yang kelima, shalat yang dilakukan oleh orang yang melakukan shalat dengan khusyuk dan tuma’ninah, tidak terburu-buru.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54310-shalat-membawa-kepada-semua-kebaikan/